Friday 15 September 2017

Lagi Hitz, Wisata Gunung Pinang , Serang , Banten.


Assalamualaikum dulur dulur,

Wah ternyata baru baru ini ada tempat wisata baru Dulur-dulur. Ya , wisata itu adalah wisata alam Gunung Pinang , Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Objek wisata Gunung Pinang ini bisa jadi wisata alternatif bagi Dulur-dulur yang berdomisili di daerah Banten dan sekitarnya. Tak perlu jauh jauh ke daerah puncak Bogor .Suasana Puncak pun bisa dirasakan di Gunung Pinang ini.


Gunung Pinang sendiri lokasinya berada di Desa Pejanten , Kecamatan Walantaka, Kabupaten Serang , Provinsi Banten. Jaraknya sekitar 15 km dari arah kota Serang atau 10 km dari arah kota Cilegon, sedangkan kalau Dulur-dulur yang dari arah Jakarta jaraknya 95 km. Kalau Dulur-dulur yang sering berwisata ke pantai Anyer melalu jalur Kota Serang menuju Cilegon , Gunung Pinang inilah yang pertama terlihat dari sisi kiri jalan raya. Gunung Pinang ini dikelola oleh Perusahaan umum (Perum) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten.Jarak dari pintu gerbang wisata Gunung Pinang  sampai ke puncak berjarak sekitar kuang lebih 3 km dengan medan menanjak dengan jalan yang sedikit rusak.Harga tiket masuk ke objek wisata gunung pinang yaitu Rp. 25.000 untuk kendaraan roda dua.


Objek Wisata Gunung Pinang ini sepertinya baru saja di rintis karena pada waktu saya berkunjung kesana masih dalam proses pembangunan dan pembersihan semak belukar di beberapa titik dan juga pembuatan jalur trek jalan conblock.

para petugas objek wisata tampak sedang membersihkan semak belukar di area Gunung Pinang

Dilokasi pengelola wisata objek wisata Gunung Pinang mempercantik area puncak Gunung Pinang dengan memasang bola-bola dan payung-payung beraneka warna, dan juga terdapat tempat untuk berfoto selfie bersama teman-teman atau sanak keluarga yang menghadap ke laut pantai utara Banten  .



Berikut di bawah ini salah satu area di puncak gunung pinang yang baru saja di buka, dulunya masih penuh dengan semak belukar, kini sudah bersih hanya ada pepohonan . Sekilas mirip dengan area di taman marga satwa ragunan.


Berikut saya tuliskan dulur dulur sejarah Gunung Pinang Seperti yang terdapat pada plang di area lokasi wisata :

Hutan di Gunung Pinang sejak zaman Belanda sudah cukup rapat subur dengan berbagai strata tajuk. Gunung Pinang dinyatakan sebagai tanah kawasan hutan tahun 1940 Bosch ordonate 1927, Bosch Verordenng 1932 Agrarisch Besluit STB 1870 no 118 yang di kelola oleh Den Dienst Van Het Boschwezwen (Jawatan Kehutanan Negeri Di zaman Belanda) sampai terjadi proklamai kemerdekaan tahun 1945 terjadi pergantian pengelolaan hutan oleh Djawatan Kehoetanan (Dinas Kehutanan Kementrian Kehutanan) dan akhirnya pada tahun 1978 terjadi peralihan pngelolaan kawasan hutan Gunung Pinang dari Jawatan Kehutanan kepada Perum Perhutani unit III Jawa Barat ( sekarang Divisi regional Jabar Banten ) Kesatuan Pemangkuan Hutan Banten  .

Tahun 1940-1943 terjadi beberapa kali kemarau panjang di wilayah sekitar Gunung Pinang yang mengakibatkan kekeringan melanda beberapa daerah sekitar serta dari sejak zaman dahulu masyarakat sekitar memiliki kepercayaan bahwa dengan membakar hutan maka akan turun hujan . Masyaralat bayak yang membakar kawasan hutan Gunung Pinang dengan harapan turun hujan sehingga kawasan hutan Gunung Pinang menjadi lahan kritis dengan tegakkan pohon yang jarang.

Rimbawan-rimbawan terdahulu telah melaksanakan reboisasi terhadap Gunung Pinang untuk kembali menjadi hutan lebat . Tercatat pada tahun 1971 reboisasi dilaksanakan dengan mengunakan jenis tanaman kayu putih. Namun reboisasi paling heroik dilaksanakan pada tahun 1978-1979 dengan jenis tanaman Kaliandra , Mahoni, Accor, Cliriside/Cebreng, Angsana , Flamboyan , Lamptong dan Sonokeling.

Reboisasi dilaksanakan oleh administratur Ir Ernan D Burhan , wakil Aministrator Karsono, asper/KBKPH Serang Abu Juhaeni, KBPH Cilegon Juhri, Pimpinann Pelaksana (pinlak) Sya'ban Sidik dan dibantu tokoh masyarakat setempat Kiai Haji bahrem ( Pimpinan Pondok Pedantren di desa Pejaten ) yang dengan jasa jasa beliau hutan dapat di nikmati kembali oleh kita bersama seperti sekarang.


Baiklah Dulur dulur itu saja review saya untuk objek wisata baru Puncak Gunung Pinang. Ingat Prinsip berwisata Jangan Buang Apapun Kecuali Penat, Jangan  Ambil Apapun Kecuali Foto, dan Jangan Tinggalkan Apapun Kecuali Kenangan.

Sekian.

Hatur Nuhun 

No comments:

Post a Comment