Sunday 29 October 2017

Situs Sejarah Benteng Spelwijk, nuansa Eropa di Banten


Assalamualaikum Dulur - dulur 

  Benteng Spelwijk adalah sebuah benteng yang berlokasi di situs sejarah Banten Lama.Dinamakan Benteng Spelwijk untuk menghormati gubernur jenderal VOC Cornelis Janzoon Speelman.  Lokasinya berada kampung Pamarican jaraknya sekitar 600 meter arah barat daya dari pusat situs Banten Lama. 

  Ada dua versi yang menyebutkan soal awal mula pembangunannya. Pertama seperti di kutip dari situsweb merahputih. com dari narasumber sejarawan Banten bapak Mufti Ali Ph. D yang menyebutkan bahwa Benteng Spelwijk dibangun pada masa sultan Ageng Tirtayasa (1631-1692M) dengan mengandalkan arsitek tionghoa bergelar Pangeran Cakradana. 

  Versi kedua menyebutkan bahwa benteng Spelwijk ini di bangun pada masa sultan Abu Nashar Abdul Qohar (Sultan Haji) dan diarsiteki oleh arsitek berkebangsaan Belanda bernama Lucasz Izacsoon Cardeel yang bergelar Pangeran Wiraguna. Karna arsitek berkebangsaan Belanda inilah yang membuat benteng Spelwijk terkesan kental arsitektur eropa nya. 

  Berdasarkan sejarah benteng Spelwijk dibangun dan dipugar sebagai kontrol monopoli perdagangan di kesultanan Banten pasca perjanjian antara VOC Belanda dan Sultan Haji sebagai bentuk imbalan karna VOC Belanda membantu pemberontakan sultan Haji kepada ayahnya sultan ageng Tirtayasa. 

  Benteng Spelwijk dikelilingi tembok benteng tebal dengan tinggi 3-5 meter dilengkapi sebuah bastion bastion tempat mengintai. 




  
  Selain itu didekat Benteng Spelwijk juga terdapat makam makam orang eropa atau dikenal dengan istilah Kherkof semakin menambah kesan nuansa eropa abad ke 17.



    Dan di bawah ini saya lampirkan foto foto yang berhasil saya abadikan dari benteng Spelwijk :



















































 Baiklah Dulur -  dulur itu saja review saya untuk Benteng Spelwijk dikawasan situs sejarah Banten Lama.

  Semoga bermanfaat

  Hatur nuhun.


Saturday 28 October 2017

Review Keraton Kaibon, Istana untuk Ibunda Raja Banten.


Assalamualaikum dulur dulur

  Jika India punya istana Taj Mahal sebagai lambang cinta seorang suami kepada istrinya, maka Banten punya keraton Kaibon sebagai bakti anak kepada sang bunda.  Keraton kaibon adalah salah satu kompleks istana kuno di situs purbakala Banten lama yang lokasinya tak jauh dari keraton Surosowan yang sebelumnya pernah saya muat di artikel Reruntuhan keraton Surosowan

  Berbeda dengan keraton Surosowan yang dijadikan pusat pemerintahan dan tempat tinggal sultan , keraton Kaibon dibangun khusus untuk Ratu Aisyah ibunda dari sultan ke 21 kesultanan Banten, sultan Syafiudin (1809-1813 M) itulah mengapa keraton ini dinamakan keraton Kaibon yang artinya keibuan.

  Keraton Kaibon dihancurkan oleh penjajah Belanda lantaran utusan Belanda bernama Du Puy yang menyampaikan pesan kepada sultan Banten waktu itu untuk menerus kan proyek jalan Anyer-Panarukan ditolak mentah-mentah oleh sultan Banten yang sudah kesal kepada Belanda yang telah mengadu domba keluarga kesultanan Banten hingga kesultanan Banten terpecah belah. Bahkan konon katanya kepala sang utusan dipenggal. Belanda pun berang dan menyerang keraton Kaibon dan menghancurkannya. 

  Berbeda dengan keraton Surosowan yang dihancurkan Belanda nyaris rata dengan tanah, keraton Kaibon masih menyisakan dinding dinding, gerbang dan pagar yang masih berdiri sehingga masih bisa dilihat desain bangunannya. 

  Bagi dulur dulur yang ingin tahu seperti apa reruntuhan keraton Kaibon berikut ini saya akan sajikan foto foto nya berikut di bawah ini. 
    



























  Baiklah dulur dulur itu saja review singkat untuk keraton Kaibon, Banten lama.

  Semoga bermanfaat.

  Hatur nuhun.